Maria Sharapova Liburan Ke Jawa

Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova memilih pergi liburan ke tempat yang jauh dari rumah. Menariknya, petenis nomor dua WTA itu memilih Pulau Jawa, Indonesia, sebagai tempat liburannya kali ini.
"Indonesia adalah negara eksotis di mana cuacanya panas, makanannya enak dan masyarakatnya ramah," kata Pemimpin Redaksi majalah wisata Traveller Alla Beliakova di Moskow, Rabu (15/5).
Majalah Traveler edisi Rusia mengangkat sebagai berita utama sepanjang 14 halaman perjalanan Maria menikmati liburannya ke Candi Borobudur dan Prambanan. Judul sampul dengan foto Maria mengenakan baju etnik Jawa adalah 'Indonesia dan Maria Sharapova'."Tempat-tempat di Jawa itu dipilih sendiri oleh Maria. Mungkin itu alternatif dari Bali yang sebelumnya dikunjungi petenis itu," kata Alla yang didampingi Dubes RI untuk Rusia Djauhari Oratmangun.

Maria yang tinggal di Florida, Amerika Serikat, itu juga memakai baju batik saat berkunjung ke Indonesia. "Maria telah memilih Indonesia, di mana ia mencoba baju-baju dari koleksi busana musim semi," kata Alla. Selama kunjungan di Jawa dan melakukan pemotretan, Maria tinggal di Hotel Aman. "Dia baru ini menemukan rantai hotel Aman dan menilai tingginya karena rasa damai, aman dan nyaman yang ada di sini dan kesunyian yang hanya diganggu oleh nyanyian modin di desa terdekat dan bisikan hujan malam," tulis majalah berbahasa Rusia itu.

"Di Jawa, Maria memiliki program budaya - kunjungan ke candi Borobudur dan Prambanan, dan ke Pulau Moyo (NTB) hanya akan berbaring di pantai," tulis majalah wisata terkenal di dunia itu. Perjalanan ke Jawa untuk Maria tidak mudah karena tiga hari sebelum keberangkatan, dia ikut sebuah turnamen di Istanbul, setelah itu dia ke Praha, Ceko. "Saya telah terbiasa dengan penerbangan. Di Eropa antara turnamen biasanya menggunakan pesawat pribadi, kalau jaraknya jauh-penerbangan komersial. Saya suka terbang, telepon tidak nyala, tidak ada surat e-mail, aku dapat membaca, mendengarkan musik atau tidur," tutur Sharapova.

Pengambilan gambar dimulai pada jam tujuh pagi, tetapi Maria sudah menikmati matahari terbit di Candi Borobudur, salah satu candi Buddha terbesar yang dibangun pada abad VIII-IX, bahkan sebelum kompleks Burma dan Kamboja.

Sumber
Blog Ini Didukung Oleh :

0 comments:

Post a Comment